Langsung ke konten utama

Nongkrong Bareng Sosiolog ( NBS )



Nongkrong Bareng Sosiolog ( NBS )
Logo NBS
Nongkrong Bareng Sosiolog (NBS) adalah komunitas presentase karya tulis ilmiah dan diskusi mengenai isu-isu sosial kemasyarakatan. NBS berdiri pada tanggal 16 November 2017. Waktu itu kamis malam jumat Robi Armilus mahasiswa pasca sarjana sosiologi bersama Anggi Pratama Supriyanto, Satria Rahmaddan, Muhammad Imran, Muhammad Yaslan dan Agustar memprakarsai berdirnya komunitas Nongkrong Bareng Sosiolog.
Founder
Komunitas ini berdiri disebabkan banyak nya mahasiswa yang suka nongkrong di kafe. Lalu terpikir akan lebih bermanfaat jika kegiatan di kafe di isi dengan kegiatan yang positif yaitu diskusi. Banyaknya hasil riset mahasiswa sosiologi yang telah di uji oleh dosen penguji hanya menjadi pajangan di rak-rak perpustakaan tanpa ada tindak lanjut dari penelitian tersebut. Padahal seyogyanya hasil riset yang telah di uji berarti dianggap layak untuk menjadi bahan rujukan bagi permasalahan yang terjadi dimasyarakat. Melalui komunitas ini para sarjana sosiologi diberikan kesempatan untuk menampilkan dan memaparkan hasil penelitiannya di khalayak ramai.
Rencana kerja jangka pendek NBS yaitu mengadakan kajian rutin dan diskusi setiap malam rabu dengan nama “Malam Reboan Bareng NBS” di cafe-cafe. Adapun tema yang diangkat setiap menyesuiakan dengan permasalahn sosial yang dianggap layak untuk di diskusikan.
Agenda malam reboan
Untuk jangka panjang NBS juga akan  mengadakan diskusi dengan berbagai elemen seperti pihak LSM, Birokrat, Politisi, Akademisi, pemangku kebijakan dan seluruh stake holder yang terkait.
Selain itu mengadakan diskusi NBS juga akan melakukan kegiatan pengabdian di masyarakat baik di desa maupun di kota yang ada dan tersebar di Provinsi Riau.
Komunitas ini tidak hanya terbatas bagi anak sosiologi tetepi juga bagi semua elemen yang ingin bergabung dalam kegiatan Nongkrong Bareng Sosiolog. Bahkan anak-anak SMA yang juga tertarik untuk memperdalam ilmu sosiologinya juga bisa turut bergabung di komunitas ini.
Kedepannya NBS berharap agar komunitas ini bisa memberikan sumbangsih bagi pemerintah dalam menyelsaikan permasalahan sosial yang ada dimasyrakat. Hal ini selaras dengan visi dan misi dan Nongkrong Bareng Sosiolog yaitu :
1.      Menjadi wadah bagi calon sosiolog dan sosiolog untuk mengaplikasikan ilmunya
2.      Menjadi tempat pusat analisis permasalahan sosial di masyarakat
3.      Memberikan rekomendasi kepada pemerintah terhadap berbagai macam permasalahan sosial yang ada di masyarakat.
Untuk informasi kegiatan dan pendaftaran bisa menghubungi
WA : Robi ( 081268109679)
IG   : Nongkrongbarengsosiolog
Sekretariat : Jalan Melati Perumahan Athaya 2 Blok G No 8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv

Analisis Cinta Menurut Teori Sosiologi

Kerangka Konsep Sosiologi untuk Membingkai Cinta Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji masyarakat, baik meliputi proses sosial, nilai dan norma sosial, kelompok sosial, dan lain sebagainya yang terdapat dalam masyarakat. Masyarakat menjalain hubungan timbal balik individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok yang bersifat asosiatif maupun disosiatif. Konsep asosiatif mengarah pada proses penyatuan individu dan kelompok dalam suatu masyarakat yang satukan oleh perasaan afeksi (kasih sayang), afeksi dapat juga diartikan sebagai kategori cinta. Namun cinta tidak bisa dikatakan sebagai kasih sayang, buktinya ucapan cinta kadang membuat sakit hati dan saling membenci. Cinta dalam makna normatif berarti ungkapan kasih sayang dari seseorang diwujudkan dalam bentuk afeksi dan proteksi. Pewujudan afeksi sudah jelas bentuknya berupa kasih sayang, namun perwujudan proteksi yang diartikan melindungi kadang disalahlakukan sebagai koersif a