Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

masyarakat petalangan di kecamatan pangkalan kuras

Masyarakat Petalangan 1.        Latar Belakang Sejarah Masyarakat petalangan merupakan suatu masyarakat atau komunitas yang relatif tersendiri, disebabkan oleh faktor-faktor geografis, dibandingkan dengan faktor etnis, biologis dan budaya. Istilah masyarakat atau persukuan petalangan dapat  digunakan kepada suku-suku lain yang masih terasing atau terpencil, seperti suku sakai, suku kubu, suku baruk dan sebagainya. Dengan demikian istilah petalangan dapat ditujukan kepada masyarakat yang telah mengambil tempat terisolir membuat tempat pemukiman dipinggir hutan rimba dan menumpukan kehidupan dari berladang, menangkap ikan dan berburu. Beberapa warga, terutama yang sudah tua mengingat cerita asal-usul mereka. Ada yang berasal dari Banio Koto Medan, Johor Malaysia, Gunung Sahilan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, dan cerita lainnya dari daerah Pelalawan dan Minangkabau. Masyarakat Petalangan menggambarkan masa awal nenek moyang mereka dengan simbol-simbol, dalam Nyaniyian P

tradisi monotou uma di suku petalangan

Tradisi   “ Monotau Uma” Di Suku Petalangan Kabupaten Pelalawan Tradisi merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Dalam Kamus Bahasa Indonesia tradisi adalah adat kebiasaan   turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat. Jadi   tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus oleh   masyarakat dan akan diwariskan secara turun-temurun. Tradisi menotau tanah   merupakan bentuk keyakinan masyarakat petalangan sebelum mendirikan rumah. Proses pelaksanaannya adalah sebelum mendirikan pondasi ketika baru mendatarkan tanah untuk dijadikan rumah sudah dilakukan monotau uma. Tradisi menotou uma dilakukan untuk mengusir makhluk halus dan hal ghaib lainnya dari lokasi pendirian rumah agar tidak mengganggu penghuni rumah lainnya. Proses monotou rumah dilaksanakan oleh dua orang yaitu dukun dan lebai. Dukun bertugas membacakan mantra tetahu   rumah dan lebai bertugas memanjatkan doa selamat. Pada saat menetau sete

asal usul hutan tanah ulayat batin batang nilo monti raja

Asal Usul Hutan Tanah Ulayat Batin Batang Nilo Monti Raja. Pada dahulunya datuk demang serail orang besar keraaan johor masuk kesungai batang nilo mengambil hutan tanah di situ untuk perkambangan perkampungan anak kemenakan dan orang banyak pesukuan yang lain. Beliau membuat perkampungan di sialang kawan pertama kalinya dan juga beliaulah yang menjadi batin pertama mengatur anak kemanakan dan hutan tanah ulayat ini beliau wariskan kepada batin berikutnya turun temururn sampai ke anak cucu kedepan sebagai berikut : 1.       Batin batang nilo pertama datuk demang serail 2.       Batin dayang rantau 3.       Batin sanding 4.       Batin tongkeh 5.       Batin habil 6.       Batin bingal 7.       Batin motan 8.       Batin sutan 9.       Batin agin 10.   Batin A.Munir BS 11.   Batin duanun Itulah batin-batin yang menjadi pemimpin di suku petalangan wilayah batin monti raja, dimana asal usul tanah ulayat ini menururt terombo pesukuan yang dibuat oleh pemerintaha