Langsung ke konten utama

Fisip On Ghatering ( FOG ) BEM FISIP UR



FISIP On Gathering, Eratkan Mahasiswa FISIP
June 16, 2015   Kampus, Perca   No comments
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau disingkat BEM FISIP taja FISIP On Gathering (FOG), Kamis (11/6). Mengusung tema Pride of Fisip. FOG dimulai pukul 7-12 malam di Auditorium Sutan Balia FISIP UR.
Diawali dengan penampilan nyanyi solo dari perwakilan himpunan mahasiswa administrasi publik atau Himanistik, kata sambutan dari Gubernur FISIP periode 2014-2015—Rahmat Nuryadi Putra dan Rendy Prayuda perwakilan wakil dekan III. Selain itu, ada juga penutupan, penyerahan hadiah olimpiade FISIP dan penganugerahan mahasiswa berprestasi , dan pisah sambut dari gubernur dan wakil gubernur FISIP periode 2014-2015 pada pengurus yang baru.
Kegiatan FOG tampilkan hiburan, penampilan teater dari Madani School, drama musikal dari mahasiswa FISIP, acoustik, dan pemutaran video perjalan BEM FISIP setahun sekaligus pembacaan puisi. Pada akhir acara digelar pelepasan sekitar 66 lampion.
“Tujuan utama kegiatan untuk timbulkan rasa bangga hati warga FISIP akan kampusnya,” ujar Robi Armilus Wakil Gubernur FISIP periode 2014-2015. Ia sebutkan, kumpulkan warga FISIP untuk berbaur, berkomunikasi, dan saling mengenal hingga hilangkan sekat atau pembatas antar mahasiswa. Robi juga sampaikan pelepasan lampion berikan makna bahwa tiap kehidupan kita selalu memiliki asa, harapan, dan tujuan yang baru khususnya dengan terpilihnya gubernur dan wakil gubernur baru. Robi berpesan pada mahasiswa untuk terus belajar, berkarya, dan mengabdi. “Kampus butuh kepedulianmu, karyamu, pengabdianmu dan rasa banggamu,” tegasnya
Supriyanto sebagai Ketua Panitia katakan FOG salah satu agenda tahunan yang dapat mempererat hubungan mahasiswa serta menunjang visi misi, menjadikan FISIP sebagai rumah. 

 sumber : Bahana Mahasiswa


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv

Analisis Cinta Menurut Teori Sosiologi

Kerangka Konsep Sosiologi untuk Membingkai Cinta Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji masyarakat, baik meliputi proses sosial, nilai dan norma sosial, kelompok sosial, dan lain sebagainya yang terdapat dalam masyarakat. Masyarakat menjalain hubungan timbal balik individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok yang bersifat asosiatif maupun disosiatif. Konsep asosiatif mengarah pada proses penyatuan individu dan kelompok dalam suatu masyarakat yang satukan oleh perasaan afeksi (kasih sayang), afeksi dapat juga diartikan sebagai kategori cinta. Namun cinta tidak bisa dikatakan sebagai kasih sayang, buktinya ucapan cinta kadang membuat sakit hati dan saling membenci. Cinta dalam makna normatif berarti ungkapan kasih sayang dari seseorang diwujudkan dalam bentuk afeksi dan proteksi. Pewujudan afeksi sudah jelas bentuknya berupa kasih sayang, namun perwujudan proteksi yang diartikan melindungi kadang disalahlakukan sebagai koersif a