Langsung ke konten utama

Pantang Larang Suku Petalangan



Pantang LarangSuku Petalangan
Berikut adalah beberapa pantang larang yang ada di suku petalangan
1.      Anak perempuan dan anak laki-laki dilarang bertemu di malam hari. Jika tertangkap, keluarga laki-laki  harus membayar denda pada keluarga perempuan dan pemimpin adat desa. Denda dikenakan karena anak laki-laki dianggap melanggar adat dan mempermalukan warga desa. Selain harus membayar denda laki-laki dan perempuan yang tertangkap ini akan dipaksan menikah yang disebut “kawing ditangkap”.
2.      Perempuan tidak boleh mencukur alisnya sebelum menikah. Jika seseorang perempuan melanggar aturan ini, maka keluarganya harus membayar ayam untuk teteua atau kepala desa untuk kenduru bagi pendududk desa.
3.      Larangan menebang pohon sialang. Jika di denda motong kambing seekor, uang 25 juta, dan kain putih untuk mengkafankan seluruh batang pohon sialang.
4.      Larangan untuk menambah rumah kebelakang, jika hendak membangun rumah maka harus di muka atau di depan dan jika di tempat yang sama maka rumah yang baru harus lebih besar dari rumh sebelumnya.
5.      Menggunakan tepung tawar ketika pendiriaan tiang rumah pertama atau kalau sekarang pada batu bata pertama. Hal ini dipercaya untuk menolak bala.
6.      Melaksanakan syukuran ketika pindah rumah dengan mengundang masyarakat untuk membaca doa dan makan bersama.
  1. Menetau tanah, yaitu : acara mematikan tanah untuk membuat rumah atau ladang, sebelum dilaksanakan pembangunannya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv

Analisis Cinta Menurut Teori Sosiologi

Kerangka Konsep Sosiologi untuk Membingkai Cinta Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji masyarakat, baik meliputi proses sosial, nilai dan norma sosial, kelompok sosial, dan lain sebagainya yang terdapat dalam masyarakat. Masyarakat menjalain hubungan timbal balik individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok yang bersifat asosiatif maupun disosiatif. Konsep asosiatif mengarah pada proses penyatuan individu dan kelompok dalam suatu masyarakat yang satukan oleh perasaan afeksi (kasih sayang), afeksi dapat juga diartikan sebagai kategori cinta. Namun cinta tidak bisa dikatakan sebagai kasih sayang, buktinya ucapan cinta kadang membuat sakit hati dan saling membenci. Cinta dalam makna normatif berarti ungkapan kasih sayang dari seseorang diwujudkan dalam bentuk afeksi dan proteksi. Pewujudan afeksi sudah jelas bentuknya berupa kasih sayang, namun perwujudan proteksi yang diartikan melindungi kadang disalahlakukan sebagai koersif a