Langsung ke konten utama

Mencintai Dengan Benar



Tulisan Robi (TUBI)
Mencintai Dengan Benar
Dia mungkin mencintaimu dengan baik, tapi aku mencintaimu dengan benar.

Bagaimana mencintai dengan benar ? perkara mencintai adalah hal yang sering dibicarakan oleh generasi mileneal saat ini. Kehidupan anak muda seakan-akan hanya berkutat dan berpusat pada permasalahan cinta. Bukankah hidup tidak melulu soal cinta ? bukankah masa muda tidak hanya bisa diisi dengan cinta, tapi juga upaya-upaya untuk menggapai cita-cita.
Masalah utama generasi mileneal saat ini adalah tidak adanya rujukan dalam mencintai yang benar. Perkembangan informasi dan teknologi saat ini membuat apa-apa yang dibaca, dinonton mempengaruhi pemahaman anak muda akan cinta.

Ada satu pemahaman tentang cinta yang mungkin keliru yaitu “cintailah orang lain sebagaimana kau ingin dicintai, perlakukan orang lain sebagaimana kau ingin diperlakukan”. Dengan menggunakan prinsip ini kita telah merasa mencintai dan memperlakukan orang lain dengan baik. Padahal bisa saja mereka justru tersakiti  dan terluka oleh cara kita mencintai dan memperlakukannya dengan sebaliknya.

Kita sering merasa orang lain telah menyakiti kita, padahal mungkin saja dia bermaksud mencintai kita dengan tulus. Pemahaman ini jelas keliru, kenapa  ? karena setiap kita dan orang yang kita perlakukan ada perbedaan pola pikir, cara merasa serta latar belakang sosial.  Akan baik jika jika berprinsip “ cintailah orang lain dengan cara sebagaimana dia ingin dicintai, perlakukan orang lain dengan cara sebagaimana mereka ingin diperlakukan”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv

Analisis Cinta Menurut Teori Sosiologi

Kerangka Konsep Sosiologi untuk Membingkai Cinta Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji masyarakat, baik meliputi proses sosial, nilai dan norma sosial, kelompok sosial, dan lain sebagainya yang terdapat dalam masyarakat. Masyarakat menjalain hubungan timbal balik individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok yang bersifat asosiatif maupun disosiatif. Konsep asosiatif mengarah pada proses penyatuan individu dan kelompok dalam suatu masyarakat yang satukan oleh perasaan afeksi (kasih sayang), afeksi dapat juga diartikan sebagai kategori cinta. Namun cinta tidak bisa dikatakan sebagai kasih sayang, buktinya ucapan cinta kadang membuat sakit hati dan saling membenci. Cinta dalam makna normatif berarti ungkapan kasih sayang dari seseorang diwujudkan dalam bentuk afeksi dan proteksi. Pewujudan afeksi sudah jelas bentuknya berupa kasih sayang, namun perwujudan proteksi yang diartikan melindungi kadang disalahlakukan sebagai koersif a