Langsung ke konten utama

Kamu Gak Tau Rasanya Jadi Aku



Tulisan Robi ( TUBI )
Kamu Gak Tau Rasanya Jadi Aku 

Adakalanya kita mempunya teman yang kerjaan nya hanya mengeluh terus.  Ketia bercerita tentang hidupnya  yang penuh kemalangan dan berbagai macam masalah segala hal bisa dijadikan sebagai alasan untuk mengeluh. Selalu dan terus berulang. Cerita yang sama, lagu yang sama hanya pemain dan penyanyi nya saja yang berbeda.

Satu atau dua kali mungkin masih tidak masalah, karena yang namanya manusia pasti punya masalah dan perlu untuk dibicarakan untuk mencari jalan keluar. Awalnya masih enak karena kita bisa memberikan tanggapan, masukan dan saran untuk kembali memotivasinya.

Tapi lama kelamaan justru ceritanya semakin panjang dan berulang. Kalau sudah begini pertanyaanya emang nasehat yang kemaren udah dilakukan belum ? jawabnnya masih berlaku karena pertayaan dan masalahnya nya masih tetap sama. 

Tolonglah,  jangan jadi drama queen ! dibanding mereka yang terlantar di jalanan dan tinggal dibawah jembatan hidup mu tak lebih malang. Dibandingkan anak-anak yang dibunuh di Palestina, pembantaian di Rohingya masalah mu tak ada apa-apa nya !

Kalau sudah kita bandingkan muncul kata saktinya “ kamu gak tau rasanya jadi aku, sih !”. Bukan nya nambah simpati justru malah membuat antipati. 

Kenapa aku harus jadi kamu ?  aku sendiri punya masalah yang menantang untuk  aku selesaikan, tanggung jawab yang harus aku kerjakan. 

Silahkan mengeluh. Lalu apa dengan mengeluh masalahmu tiba-tiba hilang ?Tolong jangan lihat kehidupan sebagai kesalahan dan kemalangan tiada henti.Coba lihat dari sudut yang berbeda, tanpa penderitaan penghargaan kita terhadap kebahagiaan tidak akan ada. 

Mengeluh memang enak, apalagi sampai nagih, iyakan ? seolah-olah membuang semua beban ke tempat sampah. Tapi pertanyaan pentingnya apa yang kamu lakukan setelah mengeluh itu ?   kalau yang dikeluhkan masih hal yang sama artinya kamu gak belajar dari kesalahan. Malu sama keledai yang  terperosok di lubang yang sama. Mengeluhlah seperlunya setelah itu syukuri apa saja yang kamu punya.

Sungguh, setiap kita berdaya !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv

Analisis Cinta Menurut Teori Sosiologi

Kerangka Konsep Sosiologi untuk Membingkai Cinta Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji masyarakat, baik meliputi proses sosial, nilai dan norma sosial, kelompok sosial, dan lain sebagainya yang terdapat dalam masyarakat. Masyarakat menjalain hubungan timbal balik individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok yang bersifat asosiatif maupun disosiatif. Konsep asosiatif mengarah pada proses penyatuan individu dan kelompok dalam suatu masyarakat yang satukan oleh perasaan afeksi (kasih sayang), afeksi dapat juga diartikan sebagai kategori cinta. Namun cinta tidak bisa dikatakan sebagai kasih sayang, buktinya ucapan cinta kadang membuat sakit hati dan saling membenci. Cinta dalam makna normatif berarti ungkapan kasih sayang dari seseorang diwujudkan dalam bentuk afeksi dan proteksi. Pewujudan afeksi sudah jelas bentuknya berupa kasih sayang, namun perwujudan proteksi yang diartikan melindungi kadang disalahlakukan sebagai koersif a