Langsung ke konten utama

Paradigma Move On





Kau mengabariku untuk datang
Berkunjung pada singgasana yang membuat ku menjadi raja dalam semalam
Aku tak terima atas kebahagianmu
Karena aku selalu yakin
Aku lah yang paling bisa membahagiakanmu

Aku terlambat
Karena hatimu pada nya telah tertambat
Kau tak pernah memberiku  sempat
Kau menghibur harap ku
Kau jadikan aku teman cerita yang cukup membuat mu nyaman

Ada perih
Untu penyesalan yang terucap lirih
Isi kepalaku masih saja tentang mu
Senyuman tak lebih dari kamuflase kesedihan
Bersama rintik hujan malam ini
Aku merayakan kepergianmu

Aku sadar bahwa setiap orang memiliki jalan takdinya sendiri
Kau untuknya dan aku untuk dirinya

Sekarang terserah
Aku menyerah
Mimpi tentang mu telah berubah

Kau lupa sering kali kau anggap canda
Namun justru aku lah yang kau hubungi saat air mata mu mendera
Untukmu ku lakukan semua
Hingga semuanya berlalu dalam diam
Aku melebarkan telinga menunggu jawaban

Hati ku kau buat kebas.
Cara mu tak wajar membicarakan orang lain dihadapan hati
Yang jelas jelas mendamba kepastian

Tak perlu pikirkan perasaan orang lain
Bahagiamu terlalu egois untuk dibagi
Maka bersenang-senanglah dengan dia
Yang kau pilih untuk menemanimu sampai tua
Hingga suatu hari nanti
Mendengar namaku akan membuatmu terbunuh tepat didada
Maaf tiada guna
Semuanya akan percuma
Hari itu cintaku telah tiada
Aku pergi karena hatiku terlalu mulia untuk kau tinggali
Dan jika kau diselimuti kerinduan
Menangislah karena kau telah kulupakan  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Pertanyaan Penting Untuk Menjadi Sociopreneur

Sociopreneur atau wirausaha sosial merupakan bentuk dari suatu upaya dari organisasi ataupun perusahaan agar bisa memberikan dampak sosial dan bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata Memulai social enterprise hampir sama dengan memulai usaha atau membangun perusahaan sendi di bidang apapun. Bedanya, biasanya untuk socieopreneur  kita bisa memulai dengan 5 pertanyaan ini sebelum kemudian turun dan memutuskan menjadi seorang sociopreneu r : Apakah masalah sosial yang membuat kita ingin membangun social enterprise? Bagaimana proses pemberdayaan yang akan kita lakukan bersama masyarakat untuk mendukung pemecahan masalah sosial tersebut? Apa saja prinsip bisnis etis yang akan kita implementasikan? Apakah kita bisa melihat kegiatan ini sebagai sesuatu yang berkelanjutan dalam jangka panjang, atau hanya menjadi proyek idealis saja? Akan seperti apakah dampak sosial dari social enterprise kita ini? Nah, jika tertarik mulai membangun soci

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv