Langsung ke konten utama

2 Jenis Kemampuan Untuk Hidup



Ada 2 jenis kemampuan yang harus dipunyai oleh seseorang dalam mengendalikan kehidupan yaitu :
1. Kemampuan untuk positive thinking.
Kemampuan untuk berpikir positif akan membuat setiap masalah yang datang sebagai suatu cara untuk meningkatkan kualitas diri. Berpikir positif membuat masalah yang terlihat berat justru terasa ringan.
Kabar baiknya kemampuan berpikir positif ini bisa "direkayasa" dengan sering dilatih dengan berpikir positif. Bisa dengan membaca kisah motivasi, menonton film yang penuh inspirasi dan berada dilingkungan yang positif. Kenapa berpikir positif itu penting? Karena dengan merubah cara pikir akan merubah kehidupan kita. (Silahkan baca tentang Law Of Attraction).
Mengenai berpikir baik ini dalam Islam dianjurkan untuk berhuznuzon atau berbaik sangka kepada ketentuan Allah. Bukankah Allah sesuai dengan prasangka hambanya?
2. Kemampuan untuk positive feeling.
Positif feeling adalah sebuah ruang kosong yang berada di hati setiap insan. Ruang kosong itu hanya bisa diisi dengan ketenangan dan kedamaian jiwa. Cara untuk meraih nya adalah dengan mengisi kebutuhan batin yaitu dengan ibadah menjalankan perintah agama. Dalam Islam kunci untuk meraihnya adalah dengan mengingat Allah. Dalam surat Ar - Ra'du Allah berfirman:
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
Artinya dengan berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan.
Kemampuan untuk mengolah rasa dengan baik akan membuat kehidupan seseorang menjadi tenang dan damai. Berbeda dengan positive thinking, positive feeling justru tidak bisa direkayasa. Dia hanya bisa dirasakan oleh hati yang tunduk dan patuh terhadap perintah Allah. Ikhlas ? Ikhlas itu didapat dari hati yang disuburkan oleh Allah rasa cinta di ladang hati setiap insan yang tunduk dan patuh pada Nya.
Maka mari cari dan temukan kemampuan ini dengan berkumpul dengan lingkungan baik, dan belajar dari yang sedikit, supaya nanti kita pintar mensyukuri yang banyak. Karena Mereka yang baik dalam menjaga hatinya adalah mereka yang berhasil mengandalikan harapan dalam dirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv

Analisis Cinta Menurut Teori Sosiologi

Kerangka Konsep Sosiologi untuk Membingkai Cinta Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji masyarakat, baik meliputi proses sosial, nilai dan norma sosial, kelompok sosial, dan lain sebagainya yang terdapat dalam masyarakat. Masyarakat menjalain hubungan timbal balik individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok yang bersifat asosiatif maupun disosiatif. Konsep asosiatif mengarah pada proses penyatuan individu dan kelompok dalam suatu masyarakat yang satukan oleh perasaan afeksi (kasih sayang), afeksi dapat juga diartikan sebagai kategori cinta. Namun cinta tidak bisa dikatakan sebagai kasih sayang, buktinya ucapan cinta kadang membuat sakit hati dan saling membenci. Cinta dalam makna normatif berarti ungkapan kasih sayang dari seseorang diwujudkan dalam bentuk afeksi dan proteksi. Pewujudan afeksi sudah jelas bentuknya berupa kasih sayang, namun perwujudan proteksi yang diartikan melindungi kadang disalahlakukan sebagai koersif a