Langsung ke konten utama

Lahirnya Hukum Adat

Hasil gambar untuk suku sukuTulisan Robi ( TUBI)
Lahirnya Hukum Adat
Dimasa lalu hiduplah seorang Raja yang agung lagi bijaksana. Raja berniat untuk membuat hukum yang akan ditaati oleh seluruh rakyatnya. Maka raja pun mengundang seribu orang bijak dari seribu suku yang berbeda untuk datang ke ibukota dan bersamasama untuk menyusun undang-undang.
Maka para orang bijak dari perwakilan seribu suku itu pun berunding untuk merumuskan per undang-undangan. Maka lahirlah seribu hukum yang berbeda yang ditulis dan akan disampaikan kepada raja.namun ketika seribu hukum yang ditulis diserahkan kepada raja dan raja membacanya, ia menangis pilu di dalam hati. Karena ternyata dia tidak tahu bahwa adaseribu macam kejatahan di negerinya. Lalu sang raja memanggil juru tulisnya dan dengan senyum dibibir raja mendiktekan langsung hukum itu. Namun hukum yang ia tetapkan hanya tujuh macam saja.
Lalu seribu orang bijak yang telah bersusah payah itu pun kecewa dengan keputusan sang raja. Mereka pulang dengan rasa amarah dan kembali kesuku masing-masing dengan hukum dari orang bijak nya sendiri. Dimana mereka memiliki seribu macam hukum yang masih bertahan, bahkan hingga hari ini.
Maka itulah menjadi awal dari berbedanya hukum masing-masing suku dengan segala adat istiadatnya. Masyarakat yang menggunakan nya merupakan keturunan seribu orang pembuat hukum dan seorang raja yang bijak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv

Analisis Cinta Menurut Teori Sosiologi

Kerangka Konsep Sosiologi untuk Membingkai Cinta Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji masyarakat, baik meliputi proses sosial, nilai dan norma sosial, kelompok sosial, dan lain sebagainya yang terdapat dalam masyarakat. Masyarakat menjalain hubungan timbal balik individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok yang bersifat asosiatif maupun disosiatif. Konsep asosiatif mengarah pada proses penyatuan individu dan kelompok dalam suatu masyarakat yang satukan oleh perasaan afeksi (kasih sayang), afeksi dapat juga diartikan sebagai kategori cinta. Namun cinta tidak bisa dikatakan sebagai kasih sayang, buktinya ucapan cinta kadang membuat sakit hati dan saling membenci. Cinta dalam makna normatif berarti ungkapan kasih sayang dari seseorang diwujudkan dalam bentuk afeksi dan proteksi. Pewujudan afeksi sudah jelas bentuknya berupa kasih sayang, namun perwujudan proteksi yang diartikan melindungi kadang disalahlakukan sebagai koersif a