Langsung ke konten utama

Asal Usul Kejahatan



Tulisan Robi (TUBI)
Asal Usul Kejahatan
Seorang pemuda yang berbadan kuat yang lemah karena kelaparan, duduk di trotoar jalan sambil menjulurkan tangan kepada setiap orang yang lewat memohon dan meratapkan nyanyian kesedihan, kekalahannya dalam kehidupan, sambil meanggung derita rasa lapar dan kehinaan.
Sampai malam pemuda tersebut belum juga mendapatkan uang dan pekerjaan. Lalu ia duduk dibawah pohon dan menangis penuh kesedihan. Kemudian dengan berkacakaca ditatapnya langit dengan segala teka-tekinya. Dia berkata “ Tuhan, aku telah pergi kepada orang kaya untuk meminta pekerjaan, namun mereka berpaling karena ketiadaan skill dan kemampuanku, aku mengetuk pintu sekolah, namun dilarang masuk karena tanganku kosong, dengan tekun kucari sesuap nasi namun tak juga kucapai. Dalam kehinaan aku minta sedekah, namun para penyembah-Mu memandangku dan berkata “ Tubuhnya kuat, tapi pemalas, tidak pantas dia mengemis .”
“Wahai Tuhan karena kehendak-Mu ibuku melahirkanaku, dan kini bumi mengambalikan aku pada – Mu sebelumnya segala berakhir.”
Lalu tiba-tiba wajahnya berubah. Ia bangkit, dan matanya tajam bergerak penuh tujuan dan muslihat. Ia mengambil sebuah ranting besar dan pergi ke kota, ia berteriak, “Aku telah meminta roti dengan segala kekuatan suaraku, dan telah kalian tolak. Sekarang aku akan melakukannya dengan kekuatan ototku! Aku meminta roti dengan segala cinta dan ampunan, namun manusia tidak mengindahkan, dan aku akan mengambilnya sekarang atas nama kejahatan!”
Tahun berlalu dan menjadikan pemuda tersebut sebagai perampok, pembunuh. Ia menghancurkan segala yang menentangnya, ia kumpulkan kekayaan yang berlimpah sehingga ia mampu menundukan para penguasa, dia dihormati oleh rekannya dan dihormati orang banyak.
Kekayaan dan pengaruh yang dia miliki membuat Gubernur mengangkatnya sebagai wakil pemerintahan. Sebuah keputusan yang menyedihkan dari seorang pemimpin yang tidak bijak. Akibatnya di kemudian hari pencurian  dan korupsi dilindungi, penindasan di dukung oleh penguasa. Demikanlah, ketika sentuhan pertama dari egosime kemanusiaan telah melahirkan penjahat—penjahat yang rendah diri. Dimulai dari kerakusan manusia yang kemudian tumbuh dan menyerang balik kepada manusia dengan seribu kali lipat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv

Analisis Cinta Menurut Teori Sosiologi

Kerangka Konsep Sosiologi untuk Membingkai Cinta Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji masyarakat, baik meliputi proses sosial, nilai dan norma sosial, kelompok sosial, dan lain sebagainya yang terdapat dalam masyarakat. Masyarakat menjalain hubungan timbal balik individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok yang bersifat asosiatif maupun disosiatif. Konsep asosiatif mengarah pada proses penyatuan individu dan kelompok dalam suatu masyarakat yang satukan oleh perasaan afeksi (kasih sayang), afeksi dapat juga diartikan sebagai kategori cinta. Namun cinta tidak bisa dikatakan sebagai kasih sayang, buktinya ucapan cinta kadang membuat sakit hati dan saling membenci. Cinta dalam makna normatif berarti ungkapan kasih sayang dari seseorang diwujudkan dalam bentuk afeksi dan proteksi. Pewujudan afeksi sudah jelas bentuknya berupa kasih sayang, namun perwujudan proteksi yang diartikan melindungi kadang disalahlakukan sebagai koersif a