Langsung ke konten utama

Cinta Tak Begitu



Tulisan Robi (TUBI)
Cinta Tak Harus Begitu

Kemudian cinta hanya dapat ditukar dengan cinta, kepercayaan dengan kepercayaan, dan sebagainya.
Karl Marx

Baiknya mari kita lupakan Karl Marx, karena Kau tahu bukan cinta kadang tak begitu. Cinta tak selalu bisa ditukar dengan cinta begitupun kepercayaan tak selalu bisa juga ditukar dengan kepercayaan. Sungguh cinta tak meski demikian.

Kau dan aku juga harusnya tahu, bahwa genggaman tidak selamanya menyelamatkan apa yang sejatinya retak. Sekali pun engkau dan aku akan mencoba memutuskan urat nadi, tidak akan membuat yang beda menjadi sama, Ia tetap akan menjadi garis di batas keinginanan, percayalah! Cinta tak begitu.
Cinta itu pengalaman yang bahkan tidak ter-eksplanasi atau direduksi dari pemahaman kita sendiri tentang kata “Cinta”.

Kau dan aku harusnya tahu, kadang kemampuanmu untuk menyayangi dan merindu itu memupuk sejumlah energi yang setimpal untuk terus membenci kemudian. Meskipun kita tidak akan pernah percaya, bahwa manusia bisa dengan tekun saling menyayangi, dapat pula saling melukai secara keji. Kalau demikian, alangkah lebih arifnya kalau cinta tak harus memiliki, seperti apa yang dilantunkan oleh ST 12

Bagaimana mungkin ketika rasa tidak nyaman yang kita miliki selagi berhadapan dengan diri sendiri, ada orang lain yang kita harap-harapkan dapat merasa nyaman terhadap diri kita ini?
Bukannya kesepian tidak akan menemukan keselamatannya di diri orang lain? Karenanya kedunguan yang tanpa dasar mengisi kemudian, bukan hanya para remaja yang menginjaki usia puber, tapi juga orang-orang berusia dewasa yang tak kunjung beranjak bijaksana. Padahal diri sendiri adalah kekosongan, sehingga setiap manusia lain yang lekat dalam hidup kita harus selalu tunduk dan menjadi milik diri sendiri.

Hanya orang-orang dengan kedunguan tanpa batas yang merasa kecemburuan sebagai pembenaran yang masuk akal untuk merenggut hak orang. Tidak ada yang manis dari posesivitas. Tidak ada yang manis dari kuasa yang timpang. Lucunya, masih banyak orang-orang dungu yang bertemu dengan orang dungu lainnya. bertemuan dan jatuh cinta. saling mengikat dan saling ketergantungan.Saling kehilangan diri sendiri, karena baginya eksistensi terletak dalam kehadiran pasangannya yang sama kosongnya. Pada hal kekosongan itu hanya bisa di isi dengan rasa syukur yang besar terhadap karunia Tuhan.
Kau tahukan, cinta kadang begitu meski tak selalu begitu.
Add caption

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv

Analisis Cinta Menurut Teori Sosiologi

Kerangka Konsep Sosiologi untuk Membingkai Cinta Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji masyarakat, baik meliputi proses sosial, nilai dan norma sosial, kelompok sosial, dan lain sebagainya yang terdapat dalam masyarakat. Masyarakat menjalain hubungan timbal balik individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok yang bersifat asosiatif maupun disosiatif. Konsep asosiatif mengarah pada proses penyatuan individu dan kelompok dalam suatu masyarakat yang satukan oleh perasaan afeksi (kasih sayang), afeksi dapat juga diartikan sebagai kategori cinta. Namun cinta tidak bisa dikatakan sebagai kasih sayang, buktinya ucapan cinta kadang membuat sakit hati dan saling membenci. Cinta dalam makna normatif berarti ungkapan kasih sayang dari seseorang diwujudkan dalam bentuk afeksi dan proteksi. Pewujudan afeksi sudah jelas bentuknya berupa kasih sayang, namun perwujudan proteksi yang diartikan melindungi kadang disalahlakukan sebagai koersif a