Langsung ke konten utama

Workshop Desain Pencarian Solusi Pengelolaan Sampah Pekanbaru

Worskshop Desain Pencarian Solusi Pengelolaan  Sampah Rumah Tangga di Kota Pekanbaru merupakan suatu wadah workshop yang digagas oleh UNDP dalam menjalankan implemantasi program SDG's di Kota Pekanbaru.  Pada prosesnya kegiatan ini dilakukan setelah UNDP dan Pemerintah Kota Pekanbaru melalui BAPPEDA menyepakati bahwa masalah yang akan diambil untuk dilaksanakan program terkait pengelolaan sampah rumah tangga di Pekanbaru. 

Setelah disepakati maka tim UNDP melakukan riset terhadap pengelolaan sampah rumah tangga di kota pekanbaru dan kemudia membuat suatu mapping. Untuk mendapatkan ide pengelolaan sampah yang baik maka diundanglah semua pihak terkait untuk merumuskan idenya. Ada 51 pihak yang diundang dari Pemerintahan, Private Sector, Filantropi, Akademisi, Praktisi lingkungan dan kota, Duta lingkungan, NGO lingkungan dan komunitas pemuda. 

Pada kesempatan ini saya hadir mewakili komunitas Social Corner yang pada saat itu sedang menjalankan program pendampingan bank sampah di Kelurahan Kampung Bandar Kec. Senapelan Kota Pekanbaru dan menggagas kegiatan sampah tukar sembako. 

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula BAPPEDA Pekanbaru pada tanggal 13-15 November 2018. Kami yang terdiri dari berbagai macam latar belakang kemudian di bagi menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok ditugaskan untuk merumuskan solusi pengelolaan sampah. saya berada satu tim dengan Duta Lingkungan Pekanbaru, Direktur Bank Sampah TDB, BAPPEDA Riau, Dompet Dhuafa dan Perusahaan Rotte. 

Saya ditunjuk sebagai ketua kelompok yang kami beri nama " recycle " . Untuk mendapatkan ide yang cocok kami melakukan riset dan mencari tau respon masyarakat dan kami mengusulkan solusi pengelolaan sampah dengan melakukan digitalisasi bank sampah. 

Digitalisasi bank sampah adalah membuat sistem pengelolaan bank sampah dengan menggunakan aplikasi digital untuk penjemputan sampah di setiap rumah tangga.Cara ini dianggap perlu karena dari hasil riset diketahui faktor penyebab masyarakat enggan menabung di bank sampah dikarenakan jarak tempuh ke bank sampah  dan harga yang terlalu murah. 

Hasil dari worksop mengasilkan 4 ide untuk solusi pengelolaan sampah, ke 4 ide ini yang nantiknya akan dipilih untuk di terapkan di kota Pekanbaru. 




Mempresentasikan konsep digitalisasi bank sampah 

Memberikan simulasi kepada masyarakat terkait ide digitalisasi bank sampah. 

Menjelaskan Prototype Ide Digitalisasi Bank Sampah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Pertanyaan Penting Untuk Menjadi Sociopreneur

Sociopreneur atau wirausaha sosial merupakan bentuk dari suatu upaya dari organisasi ataupun perusahaan agar bisa memberikan dampak sosial dan bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata Memulai social enterprise hampir sama dengan memulai usaha atau membangun perusahaan sendi di bidang apapun. Bedanya, biasanya untuk socieopreneur  kita bisa memulai dengan 5 pertanyaan ini sebelum kemudian turun dan memutuskan menjadi seorang sociopreneu r : Apakah masalah sosial yang membuat kita ingin membangun social enterprise? Bagaimana proses pemberdayaan yang akan kita lakukan bersama masyarakat untuk mendukung pemecahan masalah sosial tersebut? Apa saja prinsip bisnis etis yang akan kita implementasikan? Apakah kita bisa melihat kegiatan ini sebagai sesuatu yang berkelanjutan dalam jangka panjang, atau hanya menjadi proyek idealis saja? Akan seperti apakah dampak sosial dari social enterprise kita ini? Nah, jika tertarik mulai membangun soci

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv