Langsung ke konten utama

Fungsi Ilmu Sosiologi Selama Pandemi COVID-19



Wabah pandemi COVID-19 yang menjadi headline utama pada tahun 2020 ini membuat tatanan kehidupan masyarakat mengalami perubahan. Para ilmuan dibidang kesehatan, biologi dan lainnya berjibaku dan berjuang dalam menghadapi wabah ini. Lalu pertanyaannya apa peran sosiolog atau ilmuan sosial selama masa COVID-19 ini. Kita akan merasakan dampak yang COVID-19 ini dalamwaktu yang lama terutama dalam bidang sosial budaya oleh karena itu peran sosiolog sangat esensial untuk mencari solusi bagi masyarakat

1.       Social Engineering

Fungsi ilmu sosial khususnya sosiologi adalah membuat rekayasa sosial di masyarakat. Rekayasa sosial ini dimaksudkan untuk membuat keteraturan dimasyarakat yang mengalami keresahan yang diakibatkan oleh wabah COVID-19.  Peran sosiolog disini sebagai pemberi rekomendasi kepada pemangku kebijakan  agar berbagai macam program  pencegahan bis berjalan optimal. Pelaksanaan PSBB merupakan salah satu bentuk rekayasa sosial dimasyarakat karena mampu membuat masyarakat memiliki kebiasaan baru dan beradaptasi dengan perubahan yang diakibatkan oleh COVID-19.

2.        Analisis sosial

Ilmu medis tidak dapat berjalan sendirian tanpa didukung oleh ilmu sosial, keilmuan medis diperlukan untuk penyembuhan penyakit sedangkan ilmu sosial berperan sebagai supporting  penyembuhan, pencegahan dan penyebaran. Penyebaran virus COVID-19 bukan hanya bicara soal konteks medis saja, tetapi juga pola penyebaran epidemi  virus ini yang bisa dicegah. Pola penyebaran virus ini bisa dilihat pada mobilitas sosial masyarakat dan proses interaksi.

Itu adalah peran yang bisa dilakukan oleh ilmuan sosiologi, jika masalah kesehatan dokter yang berada digarda terdepannya maka masalah sosial yang ada yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19  ini maka sosiolog lah yang menjadi penenang bagi masyarakat agar terciptanya keteraturan sosial dimasyarakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Pertanyaan Penting Untuk Menjadi Sociopreneur

Sociopreneur atau wirausaha sosial merupakan bentuk dari suatu upaya dari organisasi ataupun perusahaan agar bisa memberikan dampak sosial dan bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata Memulai social enterprise hampir sama dengan memulai usaha atau membangun perusahaan sendi di bidang apapun. Bedanya, biasanya untuk socieopreneur  kita bisa memulai dengan 5 pertanyaan ini sebelum kemudian turun dan memutuskan menjadi seorang sociopreneu r : Apakah masalah sosial yang membuat kita ingin membangun social enterprise? Bagaimana proses pemberdayaan yang akan kita lakukan bersama masyarakat untuk mendukung pemecahan masalah sosial tersebut? Apa saja prinsip bisnis etis yang akan kita implementasikan? Apakah kita bisa melihat kegiatan ini sebagai sesuatu yang berkelanjutan dalam jangka panjang, atau hanya menjadi proyek idealis saja? Akan seperti apakah dampak sosial dari social enterprise kita ini? Nah, jika tertarik mulai membangun soci

Teori Sistem Sosial

Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal, informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial, antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi, apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya. Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang bercakap-cakap satu de

Teori Struktural Fungsional

Struktural Fungsional Teori fungsional memiliki asumsi utama, yaitu melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem, keseluruhan subsistem tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Menurut aliran struktural fungsional (parson), bahwa pranata-pranata utama dalam setiap kebudayaan hubungan satu dengan yang lain dan memiliki fungsi khusus dalam hubungan satu dengan yang lain .   Setiap pranata (termasuk sistem kekuasaan) penting untuk berfungsi secara normal dimana kebudayaan pranata itu berada   untuk melanjutkan eksistensisnya. Talcott parson dan edwar A shils mengatakan yang dimaksud dengan sistem sosial dapat digambarkan sebagai   “a system of interactive relationship of a plurality of individual actors” sementara itu Hugo F. Reading mentakan bahwa sistem sosial biasanya digambarkan sebagagai “a system if social elements” . Sedangkan Thomas Fourd Hold mengatakan bahwa sistem sosial adalah “the totality of relationship of involved indiv